"Mungkin, kau lupa bahwa ada seseorang yang membiarkan air matanya terbujur kaku di pipimya, hanya karena dia tidak ingin melihat perubahanmu, hanya karena dia mencintaimu."
Aku baru tahu ternyata kau memiliki kemampuan unik. kemampuan yang tidak dimiliki oleh laki-laki lainnya, membuat mata wanita bengkak karena terlalu lama menangisi sesuatu yang sempat kau sebut dengan mudah dan kau lupakan dengan mudah, cinta.
Kedatanganmu begitu sempurna, kau membawa bekal yang katanya cinta, menghampiriku dengan janji-janji bisu yang terlihat akan kau tepati. lalu, kita mencoba untuk berjalan bersama, menutup telinga dari banyak cemooh dan hujatan orang-orang yang tak tahu apa-apa tentang kita.
Beberapa bulan berlalu, kamu terlalu sibuk dengan sesuatu yang harus kau kejar dan kau raih, kariermu. kau melupakan seseorang yang selalu berada di sampingmu. kau melupakan seseorang yang beberapa bulan terakhir menyiapkan telinganyan untukmu, hanya untuk mendengar ocehanmu.kau melupakan seseorang yang menjadi pelampiasan kemarahanmu, yang kau sakiti hatinya saat kau lelah dengan semua rutinitasmu. kau melupakan seseorang yang berusaha meluangkan waktunya hanya untuk memastikan bahwa kesehatanmu terjaga dengan baik. kau melupakanku yang berusaha bertahan untukmu.
Sebenarnya, aku ini kau anggap apa? sesekali kau mengemis, sesekali kau berlaku sadis. seringkali kau baik, seringkali kau picik. bisakah kau berhenti menjadikanku "boneka"? aku seperti benda mati yang bisa kau sakiti sesuka hati. aku layaknya robot tak berperasaan yang bisa kau bodohi kapanpun kau mau.
Kali ini aku sadar, bahwa usaha "bertahan" yang kulakukan hanya kau anggap sebagai sampah. usahaku hanya kau anggap sebagai sesuatu yang tak pantas kau hargai. kau berubah menjadi seseorang yang kutakuti, menjadi manusia lain yang tak pernah ku ketahui.
Aku sadar bahwa kau lebih mencintai duniamu daripada aku. aku sadar bahwa kau lebih memikirkan keegoisanmu daripada kebahagiaanku. semakin lama aku semakin yakin bahwa aku tak mampu lagi mengimbangimu. aku tak mampu lagi mengokohkan langkah tegakmu.
Aku hanya masa lalu yang mencoba untuk menyadarkanmu, karena mungkin kau lupa bahwa ada seseorang yang membiarkan air matanya terbujur kaku di pipinya, hanya karena dia tidak ingin melihat perubahanmu, hanya karena dia mencintaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar